Tugas Bahasa Indonesia
Merangkum Buku Non Fiksi
- Identitas Buku
Judul Buku : Buku Sakti Menulis Fiksi
Pengarang/ Penulis : Dian Yasmina Fajri, Muhammad Yulius, dkk
Penerbit : PT. Kimus Bina Tadzkia
Jumlah Halaman : 160 halaman
- Jumlah Bab: 30
Pokok Pikiran Bab 1 : Fenomena Tulis Menulis
Pokok Pikiran Bab 2 : Jangan Percaya Bakat
Pokok Pikiran Bab 3 : Kuis Bakat
Pokok Pikiran Bab 4 : Bikin Hambatan Jadi Tantangan
Pokok Pikiran Bab 5 : Hambatan Ketika Mulai Menulis
Pokok Pikiran Bab 6 : Hambatan Ekstern
Pokok Pikiran Bab 7 : Kiat-kiat Menulis
Pokok Pikiran Bab 8 : ”Mengasah Kemampuan dalam Komunitas”
Pokok Pikiran Bab 9 : Jam Biologis Menulismu
Pokok Pikiran Bab 10 : Yang Sukses dengan Karyanya
Pokok Pikiran Bab 11 : Jadi Penulis ”Jos” dengan Etos
Pokok Pikiran Bab 12 : Menembus Keangkeran Media
Pokok Pikiran Bab 13 : Habis Menulis Terbitlah Buku
Pokok Pikiran Bab 14 : Menetapkan Jenis Tulisan dan Segmen Pembaca
Pokok Pikiran Bab 15 : Tolong, Saya Membaca Apa?
Pokok Pikiran Bab 16 : Legenda, Dongeng, Mitos
Pokok Pikiran Bab 17 : Dongeng yang Terus Mendengung
Pokok Pikiran Bab 18 : Dari Cerita ke Skenario
Pokok Pikiran Bab 19 : Teliti Sebelum ACC
Pokok Pikiran Bab 20 : Daftar Honor Media
Pokok Pikiran Bab 21 : Tentang Hak Cipta
Pokok Pikiran Bab 22 : Karya Mereka Mempengaruhi Dunia
Pokok Pikiran Bab 23 : Profil Penulis Muda
Pokok Pikiran Bab 24 : Menggunting yang Tidak Penting
Pokok Pikiran Bab 25 : Buku yang Ditulis Ulang
Pokok Pikiran Bab 26 : Editor, Percantik Karyamu
Pokok Pikiran Bab 27 : Dunia pun Mengakui Mereka
Pokok Pikiran Bab 28 : Penghargaan Sastra
Pokok Pikiran Bab 29 : Daftar Alamat Majalah, Koran, dan Tabloid
Pokok Pikiran Bab 30 : Daftar Alamat Penerbit
- Rangkuman Isi Buku
- Jangan Percaya Bakat
Dalam dunia tulis-menulis jangan percaya sama bakat, sebab bakat bukanlah wahyu yang diturunkan Tuhan kepada manusia yang telah dipililh-Nya. Jadi, semua orang berhak menjadi penulis.
- Bikin Hambatan Jadi Jembatan
Seringkali langkah penulis pemula langsung mandek ketika menemukan banyak hambatan. Coba deh tanya sama penulis yanng berhasil meraih penghargaan, apakah awalnya mereka semudah itu menulis? Pasti jawabannya tidak. Banyak tulisan-tulisan yang mereka kirim ke media, tetapi tulisan mereka tidak dimuat dan hanya berdiam di pojok ”dapur” redaksi. Percayalaah, hambatan yang mereka rasakan sama dengan kita. So, jangan takut dengan hambatan. Karena itu adalah jembatan yang kudu kita lewati untuk berhasil dalam bidang apapun
3 Hambatan Menulis:
1. Hambatan Intern: - Tekad bin niat yang kurang apdol
- Takut gagal
- Nggak pede
- Malas
- Tidak mau belajar
- Suka menunda-nunda
- Tergantung mood
2. Hambatan Menulis: - Ide mentok
- Sulit memulai
- Kehilangan arah ditengah-tengah menulis
- Malas mencari data
- Sulit membangun konflik dan suspense
- Tidak bisa mengakhiri tulisan
3. Hambatan Ekstern: - Minimnya sarana dan prasarana
- Banyak kritikan
- Naskah gagal
- Tidak layak muat
- Menjadi penulis, Madesu!
- Kiat-kiat Menulis
- Membaca
Membaca adalah sarana utama menuju keterampilan menulis. Wawasan yang didapat dari membaca akan membuat seorang penulis lebih mudah meramu tulisannya.
- Copy the Master
Meniru penulis beken sebagai latihan kita. Tetapi bukan menyalin atau menjiplak, melainkan mencopy kerangka/ idenya. William Sinzsser mengatakan bahwa jangan pernah ragu meniru penulis lain, karena setiap seniman yang tengah mengasah kemampuannya membutuhkan model. Dan pada akhirnya mereka menemukan gaya mereka sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang kita tiru.
- Mulai dari yang dekat dan sederhana
Mulailah menulis/ mendeskripsikan tentang diri kita, keluarga, saudara, teman, tetangga dst.
- Buku Harian dan Korespondensi
- kirim dan Don’t Give Up
Untuk menilai tulisan kita dan sebagai pembelajaran, jangan dipendam saja. Kirimkan karya kita ke media massa atau penerbit. Jika ditolak? Jangan menyerah. Kirim lagi-lagi dan lagi dan revisi ulang terus. Sampai karyamu bisa terbit. Ini membuat tulisan kita bertambah bagus.
10 Kiat Menulis ala Helvy Tiana Rosa
1. Memiliki motivasi untuk membuat yanng terbaik. Bukan sekedar ingin karyanya diterbitkan dan dibukukan.
2. Rajin Mengamati apa saja. ”Menulis itu seperti memotret/ melukis, so, kita harus mengamati terlebih dahulu sebelum menuangkannya dalam bentuk tulisan. Dan yang penting amati fenomena yang menusuk nurani.
3. Banyak membaca buku (buku pengetahuan Umum, Sastra, buku Keislaman).
4. Menuliskan mimpi yang dialami semalam. ”mimpi kan ada alurnya tuh, terus ada suspensenya juga. Jadi bisa membantu kita kalau lagi mentok ide misalnya.”
5. Memiliki buku kecil untuk mencatat apa saja yang terlintas di pikiran kita saat sedang di jalan/ dimana saja.
6. Sering-sering baca kamus (Agar dapat mengeksplor bahasa).
7. Manfaatkan pengalaman masa lalu yang kurang baik.
8. Banyak berdiskusi dan berkumpul dengan penulis lain.
9. Jangan ragu mengirimkan karya.
10. Latihan terus-menerus dan jangan menyerah!