Saturday, March 13, 2010

Merangkum Buku Non Fiksi

Tugas Bahasa Indonesia

Merangkum Buku Non Fiksi

  1. Identitas Buku

Judul Buku : Buku Sakti Menulis Fiksi

Pengarang/ Penulis : Dian Yasmina Fajri, Muhammad Yulius, dkk

Penerbit : PT. Kimus Bina Tadzkia

Jumlah Halaman : 160 halaman

  1. Jumlah Bab: 30

Pokok Pikiran Bab 1 : Fenomena Tulis Menulis

Pokok Pikiran Bab 2 : Jangan Percaya Bakat

Pokok Pikiran Bab 3 : Kuis Bakat

Pokok Pikiran Bab 4 : Bikin Hambatan Jadi Tantangan

Pokok Pikiran Bab 5 : Hambatan Ketika Mulai Menulis

Pokok Pikiran Bab 6 : Hambatan Ekstern

Pokok Pikiran Bab 7 : Kiat-kiat Menulis

Pokok Pikiran Bab 8 : ”Mengasah Kemampuan dalam Komunitas”

Pokok Pikiran Bab 9 : Jam Biologis Menulismu

Pokok Pikiran Bab 10 : Yang Sukses dengan Karyanya

Pokok Pikiran Bab 11 : Jadi Penulis ”Jos” dengan Etos

Pokok Pikiran Bab 12 : Menembus Keangkeran Media

Pokok Pikiran Bab 13 : Habis Menulis Terbitlah Buku

Pokok Pikiran Bab 14 : Menetapkan Jenis Tulisan dan Segmen Pembaca

Pokok Pikiran Bab 15 : Tolong, Saya Membaca Apa?

Pokok Pikiran Bab 16 : Legenda, Dongeng, Mitos

Pokok Pikiran Bab 17 : Dongeng yang Terus Mendengung

Pokok Pikiran Bab 18 : Dari Cerita ke Skenario

Pokok Pikiran Bab 19 : Teliti Sebelum ACC

Pokok Pikiran Bab 20 : Daftar Honor Media

Pokok Pikiran Bab 21 : Tentang Hak Cipta

Pokok Pikiran Bab 22 : Karya Mereka Mempengaruhi Dunia

Pokok Pikiran Bab 23 : Profil Penulis Muda

Pokok Pikiran Bab 24 : Menggunting yang Tidak Penting

Pokok Pikiran Bab 25 : Buku yang Ditulis Ulang

Pokok Pikiran Bab 26 : Editor, Percantik Karyamu

Pokok Pikiran Bab 27 : Dunia pun Mengakui Mereka

Pokok Pikiran Bab 28 : Penghargaan Sastra

Pokok Pikiran Bab 29 : Daftar Alamat Majalah, Koran, dan Tabloid

Pokok Pikiran Bab 30 : Daftar Alamat Penerbit

  1. Rangkuman Isi Buku

  1. Jangan Percaya Bakat

Dalam dunia tulis-menulis jangan percaya sama bakat, sebab bakat bukanlah wahyu yang diturunkan Tuhan kepada manusia yang telah dipililh-Nya. Jadi, semua orang berhak menjadi penulis.

  1. Bikin Hambatan Jadi Jembatan

Seringkali langkah penulis pemula langsung mandek ketika menemukan banyak hambatan. Coba deh tanya sama penulis yanng berhasil meraih penghargaan, apakah awalnya mereka semudah itu menulis? Pasti jawabannya tidak. Banyak tulisan-tulisan yang mereka kirim ke media, tetapi tulisan mereka tidak dimuat dan hanya berdiam di pojok ”dapur” redaksi. Percayalaah, hambatan yang mereka rasakan sama dengan kita. So, jangan takut dengan hambatan. Karena itu adalah jembatan yang kudu kita lewati untuk berhasil dalam bidang apapun

3 Hambatan Menulis:

1. Hambatan Intern: - Tekad bin niat yang kurang apdol

- Takut gagal

- Nggak pede

- Malas

- Tidak mau belajar

- Suka menunda-nunda

- Tergantung mood

2. Hambatan Menulis: - Ide mentok

- Sulit memulai

- Kehilangan arah ditengah-tengah menulis

- Malas mencari data

- Sulit membangun konflik dan suspense

- Tidak bisa mengakhiri tulisan

3. Hambatan Ekstern: - Minimnya sarana dan prasarana

- Banyak kritikan

- Naskah gagal

- Tidak layak muat

- Menjadi penulis, Madesu!

  1. Kiat-kiat Menulis

- Membaca

Membaca adalah sarana utama menuju keterampilan menulis. Wawasan yang didapat dari membaca akan membuat seorang penulis lebih mudah meramu tulisannya.

- Copy the Master

Meniru penulis beken sebagai latihan kita. Tetapi bukan menyalin atau menjiplak, melainkan mencopy kerangka/ idenya. William Sinzsser mengatakan bahwa jangan pernah ragu meniru penulis lain, karena setiap seniman yang tengah mengasah kemampuannya membutuhkan model. Dan pada akhirnya mereka menemukan gaya mereka sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang kita tiru.

- Mulai dari yang dekat dan sederhana

Mulailah menulis/ mendeskripsikan tentang diri kita, keluarga, saudara, teman, tetangga dst.

- Buku Harian dan Korespondensi

- kirim dan Don’t Give Up

Untuk menilai tulisan kita dan sebagai pembelajaran, jangan dipendam saja. Kirimkan karya kita ke media massa atau penerbit. Jika ditolak? Jangan menyerah. Kirim lagi-lagi dan lagi dan revisi ulang terus. Sampai karyamu bisa terbit. Ini membuat tulisan kita bertambah bagus.

10 Kiat Menulis ala Helvy Tiana Rosa

1. Memiliki motivasi untuk membuat yanng terbaik. Bukan sekedar ingin karyanya diterbitkan dan dibukukan.

2. Rajin Mengamati apa saja. ”Menulis itu seperti memotret/ melukis, so, kita harus mengamati terlebih dahulu sebelum menuangkannya dalam bentuk tulisan. Dan yang penting amati fenomena yang menusuk nurani.

3. Banyak membaca buku (buku pengetahuan Umum, Sastra, buku Keislaman).

4. Menuliskan mimpi yang dialami semalam. ”mimpi kan ada alurnya tuh, terus ada suspensenya juga. Jadi bisa membantu kita kalau lagi mentok ide misalnya.”

5. Memiliki buku kecil untuk mencatat apa saja yang terlintas di pikiran kita saat sedang di jalan/ dimana saja.

6. Sering-sering baca kamus (Agar dapat mengeksplor bahasa).

7. Manfaatkan pengalaman masa lalu yang kurang baik.

8. Banyak berdiskusi dan berkumpul dengan penulis lain.

9. Jangan ragu mengirimkan karya.

10. Latihan terus-menerus dan jangan menyerah!

Contoh Adegan Drama

Ada pengalam nih waktu dikasih tugas buat contoh adegan drama sama Bu Arifanti (Guru Bahasa Indonesia). Aku kan sering telat ngumpulin tugas bahasa Indonesia. Tapi kaget aja pas ngumpulin tugas tiba-tiba aku dipanggil ma gurunya. Beliau bilang “Ras, ini buat sendiri apa nyontoh?” Yee si Bu Guru nggak percaya banget sih sama aku. “Saya sendiri bu yang buat. Terinspirasi dari obrolan dengan teman-teman. Kebetulan juga saya ingin ke singapura. Jadi, terlintas saja dialog ini.” Terus, beliau menjawab “bagus Ras, saya suka” (Ihiiy… dipuji guru. Hehehe…)


Pengalaman Liburan Sekolah

1. Setelah dua minggu tidak bertemu. Tio, Lucky, Tya dan Lori bertemu lagi di Sekolah.

2. Karena baru hari pertama masuk sekolah. KBM pun tidak berjalan efektif. Ini digunakan baik-baik oleh anak-anak sekelas untuk menceritakan pengalaman liburan semester kemarin. Tak ketinggalan Tio, Lucky, Tya dan Lori. Mereka juga saling tukar pengalaman masing-masing.

Tokoh: - Tio

- Lucky

- Tya

- Lori

Lucky : Hi Gals! How about your holiday? Pada kemana nie?

Tya : It’s amazing! Aku sama dua temanku keliling Singapura. Kami nekad kesana. Ketemu backpacker-backpacker dari negara lain. Bisa sharing pengalaman-pengalaman mereka, ngobrol dengan penduduk Singapura.. keliling ke tempat-tempat wisata. Pokoknya seru banget dah!

Lori : Wow Gila! Udah kemana saja di Singapura? Kok gak ngajak-ngajak sih? Cerita dong!

Tya : Hahahaha....maaf. Sebenarnya ide buat kesana sudah dari dulu. Tapi, baru bisa ngumpulin uangnya tahun ini. Ya udah deh langsung berangkat. Aku disana 5 hari. Berangkat dari Jakarta naik Air Asia. Aku pergi ke Esplanade, Merlion Park dengan jalan kaki, naik MRT, Shopping ke China Town and banyak lagi.

Tio : Wah keren! Pasti habis uang banyak. MRT? apaan tuh?

Tya : Tidak kok, soaalnya aku tidak ikut travel agent, travelling ala backpacker gitu. Jadi nggak bawa uang banyak-banyak. Lagian, naik pesawatnya juga murah. Soalnya lagi promo. MRT tuh public transportationnya Singapura. Kereta bawah tanah. Oya, kalian habis kemana saja? Gantian dong yang cerita..

Lucky : Aku sih liburan ke Malang. Menikmati sejuk dan indahnya kebun teh Wonosari, ke batu, berwisata kuliner, nyasar di Coban Talun, Kenalan sama turis Jepang.

Lori : Wah asyik tuh kayaknya! Sama siapa kesana?

Lucky : Sendirian aja. Naik motor.

Tio : Keren kamu Ky. Kalau aku liburan nggak kemana-mana. Dua minggu ini aku buat website di rumah. Akhirnya website yang aku idam-idamkan jadi juga. Gak rugi deh aku begadang. Hehehe...

Lucky : Akhirnya, jadi juga website impian kamu. Kapan-kapan ajarin aku ya?

Tio : Sip dah..Gima liburanmu Ri?

Lori : Liburan kemarin aku lagi senang-senangnya memacu adrenalinku. Aku pergi ke Songa Rafting di Probolinggo. Aku kesana rame-rame bareng saudaraku. Kami berafting ria. Mencoba Arung Jeram, Flying fox dll.

Tya : Wahh.. jadi kepengen kesana juga.

Lucky : Iya aku juga.

Tio : Hi friends, gimana kalau liburan lagi kita travelling bareng-bareng. Kayaknya seru juga.

Lucky : Oke tuh ide. Aku setuju!

Tya : Aku juga. Enaknya kemana ya? Tempat yang indah, murah dan berkesan.

Lori : Bagaimana kalau ke Bali atau Jogja?

Tya : Ide yang bagus. Aku sudah yang ngatur jadwalnya