Saturday, May 29, 2010

innalillahi wa inna ilaihi roji'un

Ini merupakan renungan untuk kita semua. semoga tulisan ini bermanfaat...


malam ini, menemani bapak dengan pekerjaannya...


mengawali pembicaraan dengan cerita ringan tentang awal pernikahan bapak dengan ibu dulu. mencari pendapat dan pertimbangan dari bapak. kemudian kurasakan angin berhembus ringan dan terdengar titik air berjatuhan, hujan...


"manusia hidup itu tinggal menjalani, karena sudah tertulis takdir bagi mereka masing-masing. yang penting, fi... harus tahu dari mana asal kita, apa yang harus kita lakukan, dan kemana kita akan kembali"

(aku hanya mendengarkan)


"orang sering mengucap -innalillahi wa inna ilaihi rojiun- kamu tahu apa maknanya?"


"ungkapan berserah diri makhluk" jawabku singkat


"hanya itu?" kata bapak sambil tersenyum


(aku diam)


"sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali padaNya, bukan begitu artinya?"


(aku mengangguk sambil memandang mata bapakku lekat, mata tua itu tampak berbinar)


"bagaimanakah keadaanmu ketika datang ke bumi ini?" tanya bapakku

"bersih" sahutku

"ya, lalu bagaimanakah selayaknya dirimu ketika kembali kepada Allah nanti?" bapakku bertanya lagi

"ya.. kalau bisa dalam keadaan bersih" timpalku

"bukan hanya kalau bisa, fi... tapi harus. harus dalam keadaan bersih"

"aduh, sereeem"

"loh, kok serem... memang begitu seharusnya"

"serem karna susah sekali.." timpalku memelas

"karena itu kita harus berusaha"
"coba kamu pikir, jika kamu membeli sebuah motor baru, dan diantar dari toko hari ini dalam keadaan yang sangat bagus. kemudian seseorang meminjamnya. dia memakai motor itu berkendara di jalan yang berlumpur, kemudian mengembalikan motor itu dalam keaadan kotor... bagaimana perasanmu sebagai pemilik motor?"

"kecewa, marah" jawabku

"lalu kau apakan motormu?" tanya bapak lagi

"ya dibersihkan" sahutku

"begitu juga dengan Pencipta kita, fi... Dia menghendaki makhluknya kembali dalam keadaan bersih. jika kita kembali dalam keadaan kotor maka Dia akan membersihkan kita dari lumpur-lumpur dosa itu di neraka"

"afala tatafakkarun?"
Astaghfirullah...
makasih, bapak...

No comments: